Rabu, 30 Maret 2016

Konsep Pembuatan Script Game Computer

Game berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Dalam setiap game terdapat peraturan yang berbeda - beda untuk memulai permainannya sehingga membuat jenis game semakin bervariasi. Karena salah satu fungsi game sebagai penghilang stress atau rasa jenuh maka hampir setiap orang senang bermain game baik anak kecil, remaja maupun dewasa, mungkin hanya berbeda dari jenis game yang dimainkannya saja. Game itu sendiri adalah permainan yang menggunakan media elektronik, merupakan sebuah hiburan berbentuk multimedia yang dibuat semenarik mungkin agar pemain bisa mendapatkan sesuatu sehingga adanya kepuasan batin, dengan bermain game merupakan salah satu sarana pembelajaran. Game dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, untuk belajar mengenal warna, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Game sendiri mempunyai dampak positif dan negatif pada kehidupan yang memainkannya :
Contoh dampak positif        :
·         Sebagai penghilang stres karena lelah bekerja seharian , mungkin bermain
·         Sebagai media untuk menambah kecerdasan otak dan daya tanggap
Contoh dampak negatif      :
·         Terlalu sering bermain game lupa untuk melakukan pekerjaan yang lainnya , sehingga membuat pekerjaan lain menjadi tertunda .
·         Jika bermain game di komputer terlalu lama akan merusak mata.

Pembentukan ketika proses pembuatan game membutuhkan  susunan yang lebih kompleks, kebutuhan untuk memisahkan konten (desain perilaku) dari mesin. Kehandalan seorang desainer game benar-benar dibutuhkan untuk merancang perilaku yang luas dari karakter. Banyak tersedia berbagai macam bentuk bahasa pemrograman yang ada. Tentunya dari kesemuanya itu memiliki kelebihan dan kekurangan  sendiri-sendiri. Maka game developer harus benar-benar jeli dalam memilih bahasa dan menyusun script untuk membuat suatu game, agar nantinya game dapat berjalan lancar, tanpa bug, dan mampu menjalankan script dengan kebutuhan hardware  seminimum mungkin. Ada 2 cara dalam pembuatan game, yaitu dengan membuat sendiri programnya atau dengan menggunakan game maker yang hanya drag and drop saja. Pembuatan script game bisa dilakukan dengan berbagai bahasa pemrograman.
Pemrograman suatu game bisa menggunakan  berbagai macam jenis bahasa pemrograman. Diantaranya yang terkenal adalah C++, C dan Java. Proses pembuatan game modern bisa memakan waktu 1-3 tahun untuk menyelesaikannya. Lamanya suatu pengembangan bergantung pada sejumlah faktor, seperti genre, skala, platform pengembangan dan jumlah aset. C++ biasa digunakan untuk membuat game engine. Game engine berfungsi sebagai “Middleware” atau jembatan antara Brainware (pembuat game) dan game itu sendiri. Game engine bisa membuat proses pembuatan sebuah game menjadi lebih cepat dan efisien karena game engine layaknya sebuah template yang “reusable”.
A. Pemilihan Bahasa Pemrograman
1. Speed 
Bahasa scripting untuk game harus mampu berjalan secepat mungkin. Jika kita berniat untuk menggunakan banyak script untuk perilakukarakter dan kejadian di level game, maka scriptakan perlu untuk mengeksekusi sebagai bagiandari loop game utama. Ini berarti bahwa scriptyang lambat akan memakan waktu yang kita butuhkan untuk membuat suatu adegan,menjalankan mesin fisika, atau menyiapkan audio.
2. Kompilasi dan Interpretasi (penyusunan dan penafsiran)
Bahasa scripting secara luasdiinterpretasikan,melalui susunan serangkaian byte. Penafsiran bahasa diambil melalui formatteks. Interpreter melihat setiap baris, penyusunan bekerja sesuai yang maksud dari script, danmelakukan tindakan yang spesifik. Bahasa byte-terkompilasi dikonversi dari teks ke formatinternal, yang disebut byte code. Kode byte biasanya jauh lebih padat daripada format teks.Karena kode byte dalam suatu formatdioptimalkan ketika dieksekusi, agar dapat berjalan lebih cepat.
3. Ekstensibilitas dan Integrasi
Bahasa scripting perlu memiliki akses kefungsi yang signifikan ke dalam game. Sebuah script yang mengendalikan karakter, misalnya harus mampu untuk menanyai game untuk mencaritahu apa yang bisa dilihat dan kemudian membiarkan
game tahu apa yang akan dilakukan sebagai aksinya.
4. Re-Entrancy (ikut serta ulang)
Fungsi ini sering berguna untuk memanggil script menjadi diikut sertakan ulang. Mereka dapat berjalan untuk sementara waktu, dan ketika anggaran waktu telah habis script akan dapat ditunda. Ketika script selanjutnya mendapatkan beberapa waktu kembali, maka akan dapat menjalankan kembali script yang ditunda sebelumnya. Hal ini sering membantu untuk membiarkankontrol hasil script saat mencapai jeda normal. Kemudian sebuah algoritma penjadwalan dapat memberikan lebih banyak waktu untuk meminimalisasi penggunaan sumber daya. Sebuah script untuk mengendalikan sebuah karakter, misalnya, mungkin memiliki limatahapan yang berbeda (memeriksa situasi, memeriksa kesehatan, menentukan gerakan, rencana rute, dan melaksanakan gerakan). Ini semua dapat dimasukkan dalam satu script yang menghasilkan penyekat antara setiap bagian. Kemudian masing-masing akan berjalan dengan setiap lima frame, dan beban dari eksekusi AI akan didistribusikan.

B. Embedding (Penanaman)
Embedding berhubungan dengan ekstensibilitas.Sebuah bahasa yang tertanam dirancang untuk dimasukkan ke dalam program lain. Ketika kitamenjalankan bahasa scripting dari workstation, biasanya akan menjalankan program khusus untuk menafsirkan file source code. Dalam game, sistemscripting perlu dikontrol dari dalam program utama.Game yang menentukan jalannya script harusdijalankan dan harus dapat memberitahu mesin terkait bahasa scripting yang cocok untuk memproses scripttersebut.

C. Memilih Sebuah Bahasa
Sejumlah besar bahasa scripting tersedia, dan  banyak dari mereka yang dirilis di bawah lisensi yang cocok untuk dimasukkan dalam sebuah game. Beberapa mesin game komersial dilengkapi dengan dukungan bahasa scripting ini (Unreal dan Quake oleh id Software, misalnya). Hal ini memberikan solusi lengkap dalam efisiensi waktu pembuatan game, karena sebagian besar bahasa yang ada yang digunakan dalam game pada awalnya tidak dirancang untuk tujuan ini.

D. Open Source
Open-source software, seperti namanya, juga memungkinkan akses untuk melihat dan mengubah source code. Hal ini membuat mudah untuk menarik studio dengan memberikan kebebasan untuk menarik keluar setiap kode asing atau kode yang tidak efisien. Beberapa lisensi open source, bahkan yang mengijinkan anda untuk menggunakan bahasa dalam  produk komersial, mengharuskan anda membebaskan modifikasi bahasa itu sendiri. Ini mungkin akan menjadi masalah bagi proyek anda.
Bahasa yang open source yaitu bahasa yang bisa di pakai di berbagai operasi sistem. Bahasa seperti ini contohnya C++, Java. Sebaiknya dalam membuat script game menggunakan bahasa yang open source, agar aplikasi game dapat dipakai oleh pengguna operasi sistem apapun.

E. Tahapan Pengolahan bahasa
Memulai sebagai teks dalam sebuah file teks, script biasanya melewati empat tahap: tokenization, parsing (penguraian), kompilasi, dan interpretasi. Keempat tahapan membentuk sebuah jalur, masing-masing memodifikasi masukan untuk mengubahnya menjadi format yang lebih mudah dimanipulasi.
1.    Tokenizing
Tokenizing mengidentifikasi unsur-unsur dalam teks. Sebuah file teks hanya berisi serangkaian karakter (dalam pengertian karakter ASCII). Hasil tokenizer keluar sebagai kumpulan  byte tertentu dan jenis dari kelompok tertentu yang membentuk mereka. Sebuah string dalam bentuk : 1 a = 3.2;



2.    Parsing
Makna dari sebuah program adalah sangat hirarkis: nama variabel dapat ditemukan dalam sebuah statement pemberian nilai, ditemukan di dalam pernyataan IF-, yang ada di dalam tubuh fungsi, di dalam definisi kelas, maupun di dalam sebuah deklarasi namespace. Contoh : 1 if (a < b) return
dapat dilakukan proses parsing seperti pada bagan di bawah ini :




3.    Compiling
Compiler mengubah parse tree ke dalam kode byte yang dapat dijalankan oleh interpreter. Kode byte  biasanya berbentuk data biner berurutan.
Contoh :

4.    Interpreting
Tahap akhir dari serangkaian ini ialah menjalankan kode byte. Dalam sebuah compiler untuk bahasa seperti C atau C++, produk akhir akan menjadi mesin instruksi yang dapat langsung dijalankan oleh prosesor.

F. Bahasa Yang Sering Digunakan
·         Lua
Lua adalah bahasa prosedural sederhana yang dibangun dari dasar ke atas sebagai bahasa embedding. Desain bahasa didorong oleh ekstensibilitas. Tidak seperti kebanyakan bahasa embedded, hal ini tidak terbatas untuk menambahkan fungsi baru atau tipe data di C atau C + +. Cara kerja bahasa Lua juga dapat men-tweak.
·         Python
Python adalah bahasa yang mudah dipelajari, bahasa scripting berorientasi objek dengan ekstensibilitas  baik dan dukungan embedding. Python menyediakan dukungan yang sangat baik untuk  pemrograman bahasa campuran, termasuk kemampuan untuk secara transparan memanggil C dan C + + dari Python.

E. Tools Lex dan Yacc
Lex dan Yacc adalah dua tool utama yang digunakan dalam membangun tokenizers dan parser. Masing-masing memiliki implementasi yang berbeda dan kebanyakan disediakan untuk platform UNIX (namun tersedia versi untuk platform lain juga). Varian Linux yang sering digunakan contohnya adalah Flex dan Bison.



Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar